Shulfie Juzailie: Teori Perkembangan (Sigmund Freud)

Teori Perkembangan (Sigmund Freud)

TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL

Tahap 1 : Oral-Sensori (0-12 bulan)
pada tahap ini kebiasaan anak adalah memasukkan semua benda ke dalam mulutnya. tujuannya adalah untuk sekedar eksplorasi.

Tahap 2 : Anal-Muscular (1-3 tahun)
Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan. Pada tahap ini biasanya orang tua melakukan toilet training ke anaknya. Anak sering merasa berkuasa terhadap saluran cernanya, sehingga pada tahap ini Sigmund menggambarkan bahwa anak akan merasa berkuasa jika ditanya tentang BAB atau BAK-nya. Anak akan menjawab tidak ketika ditanya mau tidaknya BAK, tetapi ketika keluar dari toilet anak tiba-tiba BAK di celananya. Inilah yang merupakan ciri khas dari tahap ini


Tahap 3 : Falik (3-6 tahun)
Pada tahap ini terjadi yang dinamakan "kompleks Oedipus" atau "kompleks Elektra" dimana anak laki-laki jatuh cinta kepada ibunya. Namun karena kedekatan antara ayah dan ibu, maka sang anak merasa tersaingi oleh ayahnya. Karena ia tidak mampu merebut hati ibunya, akhirnya sang anak merasa kagum terhadap ayahnya. Pada tahap ini keinginan untuk masturbasi sudah ada dan keingintahuan seksual akan meningkat.

Tahap 4 : Latensi (6-12 tahun)
"Aktivitas adalah hal utama". Kalimat inilah yang sangat cocok menggambarkan tahap ini. Seluruh energi anak akan digunakannya untuk melakukan berbagai macam aktivitas seperti bermain, berolahraga, bersosialisasi, dll. Pada tahap ini keingintahuan seksual sudah mulai menurun.

Tahap 5 : Genital (>12 tahun)
"Hubungan seksual adalah segalanya". Pada tahap ini, sang anak akan menggunakan semua energinya untuk mencapai hubungan seksual yang matang. Tahap ini adalah tahap pubertas dimana sang anak akan banyak mempelajari sesuatu dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Shulfie Juzailie Urang-kurai