Kutapaki jejak demi jejak dunia
Di penghujung aku temukan rasa rindu
Kini galau menghancurkan hidupku
Hampa, resah membuatku seakan menjadi rapuh
Tak sadarkah engkau?
Bila hatiku slalu menanti kehadiranmu disini
Demi dirimu
Kuseberangi teluk yang terhampar luas
Bahkan tirai duniapun kucoba untuk membukanya
Meski aku tahu semua sia-sia
Yang hanya membuat diriku terhempas kembali
Aku gelisah dan bingung penuh tanya
Bagaikan Bangkai diantara hewan-hewan buas
Kini aku merasa sepi dalam malam
Bahagia berganti gundah
Ketegaran yang kupunya berganti keputusasaan
Tapi, aku tak peduli semuanya
Dibalik jendela itu
Aku menulis sebuah puisi yang tak bermakna
Walaupun puisiku tanpa judul
Aku hanya ingin engkau tahu
Jika nafasmu adalah nyawaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar